Redian M. Fikri's

Project

Balada Kehidupan Kampus Ganesha : Pasopati

Leave a Comment
       Secara umum, Unit Panahan "Pasopati" ITB telah penulis ceritakan di posting sebelumnya : Pasopati.



       Namun, yang ingin penulis ceritakan disini adalah pengalaman secara pribadi di Pasopati ini.

     Pasopati merupakan organisasi pertama di ITB yang penulis ikuti. Proses "kaderisasi" atau pembentukan kader Pasopati ini menurut penulis terbilang cukup berat, dalam segi fisiknya terutama. Perjalanan awal dimulai dari suatu event bernama OHU yaitu "Open House Unit" yang merupakan kegiatan tahunan di ITB dalam rangkaian acara OSKM.

       Di OHU ini ditampilkan berbagai macam Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di ITB mulai dari Unit keagamaan, budaya, olahraga, dll. Tapi dari sekian banyak unit (70 an lebih) yang menarik bagi saya ada 2 yaitu Pasopati dan ARC -yang pada perjalanannya tinggal Pasopati saja- dan akhirnya penulis memutuskan untuk mendaftar di kedua unit tersebut.

       OHU pun berlalu, penulis mulai mengikuti kaderisasi Pasopati ini yang mana dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu disaat orang lain beristirahat dengan tenang. Tapi apabila dijalani ternyata engga berat juga, tergantung niat dan keseriusan. Waktu demi waktu berlalu dan sampailah di penghujung tahun 2013. Selanjutnya ada proses ........, katakanlah confidential dan akhirnya penulis secara resmi bergabung menjadi anggota Pasopati.

       Penulis pun mendapatkan banyak pengalaman berharga dari kehidupan di Pasopati ini. Mulai dari ketua Home Tournament, Kadiv Mamet PPAB, hingga sekarang menjadi Kadiv Eksternal dan penulis masih berharap bisa belajar lebih dari Pasopati. *Disclaimer : untuk berkontribusi tidak perlu menunggu adanya jabatan. Jabatan akan menyusul apabila seseorang itu siap.

       Dari beragam pengalaman tersebut penulis mendapatkan pelajaran tentang keorganisasian, misalnya adalah teori "dominansi". Penulis melihat bahwa dalam suatu organisasi ada kalanya kita perlu memberikan kesempatan pada anggota lain untuk berkembang. Ternyata teori dominansi ini baru penulis sadari ternyata logis karena memang ada teori tersebut pada komunitas organisme yang penulis pelajari di suatu mata kuliah yang menyebutkan bahwa semakin tinggi dominansi maka keanekaragaman akan berkurang. Selain itu masih banyak lagi pengalaman yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

       Proses pembelajaran penulis di Pasopati ini pun masih berlanjut hingga sekarang. Pelajaran yang didapat ternyata juga bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Berkembang, mendapatkan pembelajaran bagi diri sendiri itu baik. Namun untuk berkembang, belajar bersama-sama itu jauh lebih baik. Selain itu, di Pasopati ini anggotanya secara umum memiliki "Frame" atau pandangan yang sama. Hal ini penting karena untuk mencapai tujuan yang besar kita harus bergerak sinergis atau saling mendukung. Kita tidak bisa menghabiskan waktu hanya untuk mengakui pendapat kita yang paling benar. Menurut saya itulah kelebihan Pasopati ini.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment