Identitas merupakan sebuah ciri khas yang dimiliki
seseorang. Identitas mahasiswa berarti sebuah ciri yang dimiliki seorang
mahasiswa. Identitas mahasiswa dapat didekati dengan 3 hal, yakni : Potensi,
Posisi, dan Peran. Potensi mahasiswa adalah kemampuan yang bisa dikembangkan.
Potensi mahasiswa mencakup hardskill (kemampuan yang dipelajari secara
akademik), softskill (kemampuan emosional), serta idealisme (cara pandang untuk
menerima sesuatu sesuai kebenaran ilmiah).
Kemudian posisi adalah letak suatu objek dalam kerangka acuan tertentu.
Dalam konteks mahasiswa menjadi letak mahasiswa dalam masyarakat. Posisi
mahasiswa yakni masyarakat sipil golongan akademia, yang artinya masyarakat
sipil yang berada di pendidikan yang lebih tinggi. Peran mahasiswa merupakan
konsekuensi dari kedudukan seorang mahasiswa. Diharapkan mahasiswa memiliki
tingkah atas kedudukan mahasiswa tersebut di masyarakat. Ada 2 peran mahasiswa,
yaitu menurunkan nilai ke generasi penerus berdasarkan potensi yang dimiliki
dan terjun langsung ke masyarakat untuk menyelesaikan masalah sesuai kemampuan.
Secara umum, sebagai mahasiswa hardskill akan terpenuhi
dengan sendirinya melalui proses perkuliahan yang telah disusun kurikulumnya.
Akan tetapi, untuk softskill dan idealisme ini perlu diasah dan tidak diajarkan
di perkuliahan atau mungkin sangat sedikit sekali. Untuk itu di ITB sendiri
sudah ada banyak wadah yang dapat meningkatkan softskill maupun idealisme para
mahasiswanya. Sebagai contoh adalah kegiatan di unit. Di unit mahasiswa diajak
untuk melakukan kegiatan berorganisasi yang secara tidak langsung meningkatkan
softskill kita, misalnya bagaimana menjadi seorang pemimpin, bagaimana
mengorganisir teman-teman untuk mendapatkan tujuan tertentu, menjadi mahasiswa
yang loyal dan berintegritas, dsb. Dengan mengasah hardskill, mahasiswa juga
dapat dikatakan telah menjalani posisinya di masyarakat sebagai masyarakat
sipil akademia. Intinya adalah mahasiswa selain memiliki kewajiban belajar juga
harus bisa aktif di luar kegiatan akademik.
Dalam menjalankan peran sebagai mahasiswa, sudah banyak
upaya yang dilakukan. Untuk menurunkan nilai-nilai dapat dijumpai pada proses
kaderisasi. Banyak contoh kaderisasi yang terjadi di ITB, misalnya kaderisasi
di unit, kaderisasi untuk masuk himpunan, maupun kaderisasi dalam kepanitiaan
misalnya OSKM. Untuk terjun langsung ke masyarakat juga sudah banyak aksi
yang dilakukan misalnya kegiatan pengabdian masyarakat mulai dari mengajar
anak-anak, penyuluhan tentang kebersihan, menyelesaikan masalah sesuai bidang
keilmuan masing-masing. Pemahaman dan pengaplikasian popope ini merupakan upaya
untuk menjadikan seseorang sebagai mahasiswa yang baik atau dapat dikatakan
sebagai “Memahasiswakan Mahasiswa”.
0 comments:
Post a Comment